Sejarah
UIN Sunan Kalijaga
1951-1960
Periode Rintisan Periode ini dimulai dengan Penegerian Fakultas Agama
Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam
(PTAIN) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14
Agustus 1950 dan Peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada Periode
ini, terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama
Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun
1960 Tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
dengan nama Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. pada periode ini, PTAIN
berada di bawah kepemimpinan KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar
Yahya (1959-1960)
1960-1972
Periode Peletakan Landasan Periode ini ditandai dengan Peresmian IAIN pada
tanggal 24 Agustus 1960. Pada periode ini, terjadi pemisahan IAIN. Pertama
berpusat di Yogyakarta dan kedua, berpusat di Jakarta berdasarkan Keputusan
Agama Nomor 49 Tahun 1963 Tanggal 25 Februari 1963. Pada periode ini, IAIN
Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Menteri Agama
Nomor 26 Tahun 1965 Tanggal 1 Juli 1965. Pada periode ini telah dilakukan
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, dimulai dengan pemindahan kampus
lama (di Jalan Simanjuntak, yang sekarang menjadi gedung MAN 1 Yogyakarta ) ke
kampus baru yang jauh lebih luas (di Jalan Marsda Adisucipto Yogyakarta).
Sejumlah
gedung fakultas dibangun dan di tengah-tengahnya dibangun pula sebuah masjid
yang masih berdiri kokoh. Sistem pendidikan yang berlaku pada periode ini masih
bersifat 'bebas' karena mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ujian setelah
mereka benar-benar mempersiapkan diri. Adapun materi kurikulumnya masih mengacu
pada kurikulum Timur Tengah (Universitas Al-Azhar, Mesir) yang telah
dikembangkan pada masa PTAIN. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di
bawah kepemimpinan Prof. RHA Soenarjo, SH (1960-1972).
1972-1996
Periode Peletakan Landasan Akademik
Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga dipimpin secara berturut-turut oleh Kolonel Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976), Prof. H. Zaini Dahlan, MA (selama 2 masa jabatan: 1976-1980 dan 1980-1983), Prof. Dr. HA Mu'in Umar (1983-1992) dan Prof. Dr. Simuh (1992-1996). Pada periodeini, pembangunan sarana prasarana fisik kampus meliputi pembangunan gedung Fakultas Dakwah, Perpustakaan, Program Pascasarjana, dan Rektorat dilanjutkan. Sistem pendidikan yang digunakan pada periode ini mulai bergeser dari 'sistem liberal' ke 'sistem terpimpin' dengan mengintrodusir 'sistem semester semu' dan akhirnya 'sistem kredit semester murni'.
Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga dipimpin secara berturut-turut oleh Kolonel Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976), Prof. H. Zaini Dahlan, MA (selama 2 masa jabatan: 1976-1980 dan 1980-1983), Prof. Dr. HA Mu'in Umar (1983-1992) dan Prof. Dr. Simuh (1992-1996). Pada periodeini, pembangunan sarana prasarana fisik kampus meliputi pembangunan gedung Fakultas Dakwah, Perpustakaan, Program Pascasarjana, dan Rektorat dilanjutkan. Sistem pendidikan yang digunakan pada periode ini mulai bergeser dari 'sistem liberal' ke 'sistem terpimpin' dengan mengintrodusir 'sistem semester semu' dan akhirnya 'sistem kredit semester murni'.
Dari
segi kurikulum, IAIN Sunan Kalijaga telah mengalami penyesuaian yang
radikal dengan kebutuhan nasional bangsa Indonesia. Jumlah fakultas bertambah
menjadi 5 (lima); yaitu Fakultas Adab, Dakwah, Syari'ah, Tarbiyah dan
Ushuluddin. Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dibuka pada periode ini,
tepatnya pada tahun akademik 1983/1984. Program Pascasarjana ini telah diawali
dengan kegiatan-kegiatan akademik dalam bentuk short courses on Islamic studies
dengan nama Post Graduate Course (PGC) dan Studi Purna Sarjana (PPS) yang
diselenggarakan tanpa pemberian gelar setingkat Master. Untuk itu, pembukaan
Program pAscasarjana pada dasawarsa delapan puluhan tersebut telah mengukuhkan
fungsi IAIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga akademik tingkat tinggi setingkat di
atas Program Strata Satu.
1996-2001
Periode Pemantapan Akademik dan Manajemen
Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar (1997-2001). Pada periode ini, upaya peningkatan mutu akademik, khususnya mutu dosen (tenaga edukatif) dan mutu alumni, terus dilanjutkan. Para dosen dalam jumlah yang besar didorong dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi, baik untuk tingkat Magister (S2) maupun Doktor (S3) dalam berbagai disiplin ilmu, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar (1997-2001). Pada periode ini, upaya peningkatan mutu akademik, khususnya mutu dosen (tenaga edukatif) dan mutu alumni, terus dilanjutkan. Para dosen dalam jumlah yang besar didorong dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi, baik untuk tingkat Magister (S2) maupun Doktor (S3) dalam berbagai disiplin ilmu, baik di dalam maupun di luar negeri.
Demikian
pula peningkatan sumber daya manusia bagi tenaga administratif dilakukan untuk
meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan administrasi akademik. Pada
periode ini, IAIN Sunan Kalijaga semakin berkonsentrasi untuk meningkatkan
orientasi akademiknya dan mengokohkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan
tinggi. Jumlah tenaga dosen yang bergelar Doktor dan Guru Besar meningkat
disertai dengan peningkatan dalam jumlah koleksi perpustakaan dan sistem
layanannya.
2001-2010
Periode Pengembangan Kelembagaan Periode ini dapat disebut sebagai 'Periode
Trasformasi', karena, pada periode ini telah terjadi peristiwa penting dalam
perkembangan kelembagaan pendidikan tinggi Islam tertua di tanah air, yaitu
Transformasi Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004.
Deklarasi
UIN Sunan Kalijaga dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2004. Periode ini di
bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah (2001-2005) dengan Pembantu
Rektor Bidang Akademik Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D, Pembantu Rektor
Bidang Administrasi Umum Drs. H. Masyhudi, BBA, M.Si. dan Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Ismail Lubis, MA (Almarhum) yang kemudian
digantikan oleh Dr. Maragustam Siregar, MA.
Pada
periode kedua (2006-2010) dari kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah
telah dibentuk Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama. Dengan ditetapkannya
keberadaan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama, maka kepemimpinan UIN Sunan
Kalijaga pada periode kedua ini adalah sebagai berikut : PEmbantu Rektor Bidang
Akademik, Dr. H. Sukamta, MA, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Dr. H.
Tasman Hamami, MA, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Maragustam Siregar,
MA, dan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama dijabat oleh Prof. Dr. H. Siswanto
Masruri, MA.
Perubahan
Institut menjadi universitas dilakukan untuk mencanangkan sebuah paradigma baru
dalam melihat dan melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum,
yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Paradigma ini mensyaratkan adanya upaya
untuk mendialogkan secara terbuka dan intensif antara hadlarah an-nas,
hadlarah al-ilm, dan hadlarah al-falsafah. Dengan paradigma ini, UIN Sunan
Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat
muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Pemaduan dan pengaitan kedua
bidang studi yang sebelumnya dipandang secara dimatral berbeda memungkinkan
lahirnya pemahaman Islam yang ramah, demokratis, dan menjadi rahmatan
lil 'alamin.
2010-2014
Periode Kebersamaan dan Kesejahteraan Berdasarkan Keputusan Menteri Agama
RI Nomor: B.II/3/16522/2010 Tanggal 6 Desember 2010, Guru Besar Fakultas
Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam diberi tugas tambahan sebagai
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta masa jabatan 2010-2014. Periode di bawah
kepemimpinan Prof. Dr. H. Musa Asy’arie dibantu oleh empat Pembantu Rektor
yaitu: Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag.,
Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag,.
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Ahmad Rifai,. M.Phil., dan Pembantu
Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A.
Seiring
dengan perkembangan jaman dan dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan pelayanan pendidikan tinggi, dinilai organisasi tata kerja Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu ditata kembali. Oleh karena itu,
Organisasi Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengalami
perubahan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2013. Sesuai
dengan Organisasi Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang baru,
dalam melaksanakan tugasnya, Rektor dibantu oleh tiga Wakil
Rektor yaitu: Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Sekar Ayu
Aryani, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Keuangan, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag.,dan wakil Rektor Bidang Kelembagaan
dan Kerja sama Dr. H. Maksudin, MA.
Karakter
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Secara
umum karakter mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, diantaranya ialah;
Pertama,
Organisatoris. Dalam lingkaran UIN Sunan Kalijaga, budaya mahasiswa sangat
diwarnai oleh organisasi intera dan ekstra kampus, yang dengannya membawa satu
budaya organisatoris. Dua komponen tersebutlah yang sangat dominan dalam
lingkaran UIN sunan klaijaga, sehingga wajar apabila mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga mempunyai bentuk keKritisan yang tajam, kemampuan Intelektual tata Negara
yang kuat, bahkan ada selogan UIN Sunan Kalijaga adalah miniature Negara, hal
ini dikarenakan hidupnya dinamika proses kemahasiswaan yang begitu mewarnai
kampus UIN Sunan kalijaga.
Kedua,
Akademik. Mahasiswa Uin suka juga terdapat bahkan dewasa ini banyak sekali kita
temui mahasiswa yang akademikus. Akademikus disini mempunyai makna kuliah, kos,
kos-kuliah. Mereka yang sedikit negative memandang mahasiswa organisatoris dan
juga sebaliknya. Kebutuhan mahasiswa akademikus, tidak mempunyai keinginan yang
tinggi, dikarenkan diantaranya kemampuannya yang kurang baik dalm bidang
pengetahuan maupun kepentingan.
Ketiga,
sainstis. Mahasiswa sainstis, juga sangat banyak kita temui, mutaakhir mas
fayadh yang merupakan mahasiswa saintis asal uin suka, yang telah banyak
melahirkan karya-karya buku. Dan tentunya masih banyak yang lain lagi.
0 Response to "MAZHAB UIN JOGJA"
Post a Comment