Revolusi
adalah perubahan sosial
dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar
atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam
revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan
terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan
pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu
dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam
mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah
mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.
Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui di pertengahan abad ke-19.
B.
Latar Belakang
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh system feodalisme yang mengandalkan sektor
pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan
perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya)
tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam
abad ke 8 sampai abad ke 14.
Dengan
meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup
kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Genoa, Florence dan Venesia yang
semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.
Lahirnya
kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home
industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari
pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari
pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis
barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan
lain-lain.
Sejak
tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa
utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk
bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan
sendiri.
Kemudian pada abad 15 dan 16,
ditemukan banyak wilayah baru atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh
pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian
mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di
Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia. Kemunculan
golongan menegah ini, yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya berhadapan dan
melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya.
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para
filsuf dan karya - karya mereka. Mereka
berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan memperbanyak
pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka
bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin.
Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland
dan terutama di Inggris.
Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah
kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang
sebesar-besarnya, maka perdagangan yang
ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi
kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik
kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang
kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam
perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
Sebenarnya, ada 2 faktor yang melatar belakangi terjadinya revolusi
industri, yaitu :
1. Faktor Ekstern
a. Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan
munculnya para ilmuwan seperti Francis
Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
b.
Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
·
The Royal Society for
Improving Natural Knowledge
·
The Royal Society of England (1662)
2.
Faktor Intern:
a.
Keamanan dan politik dalam negeri
yang mantap
b.
Berkembangnya kegiatan wiraswasta
dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
c.
Munculnya minat masyarakat pada
industri manufaktur
d.
Inggris, memiliki jajahan yang
luas
e.
Kaya akan sumber alam antara lain
batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
f.
Munculnya paham ekonomi liberal
g.
Munculnya revolusi agraria yaitu
perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam
pertanian yaitu dengan:
·
pemagaran dan pengelolaan
yang terus- menerus
·
pemupukan
·
irigasi
h. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran
dan perdagangan. Di Inggris banyak
berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets
Bay Co.
C. Kemunculan Revolusi Industri
Tidak diketahui kapan tepatnya revolusi industri dimulai. Ada yang
berpendapat bahwa revolusi industri dimulai sejak Abad Pencerahan, bahkan ada
juga yang berpendapat sejak masa Yunani.
Akan tetapi secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara
Inggris sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal
pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.
D. Wujud Revolusi Industri
Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk
pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan
penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal
benang yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun
1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini ternyata tidak
kuat, sampai di temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun
kemudian. Pada tahun 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal “Jenny”
dengan karangka
air menjadi sebuah mesin yang diberi nama “Mule”. Salanjutnya, ditemukan juga
mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun
kemudian.
Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik.
Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya
adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang
dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan
yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771, Ricard A,
penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa
dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin
dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong
lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan
mesin-mesin “sederhana” sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang
tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal
uap), telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga
melahirkan industri baru untuk mendukung
penemuan-penemuan tersebut.
Penemuan –penemuan lainya :
- John Kay menemukan kumparan terbang.
- Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan
tenaga uap tahun 1785.
- James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada
tahun 1796.
- George Stephenson menemukan Kereta Api yang
dinamakannya “Rocket” pada tahun 1829.
Atas
hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak Revolusi Industri
walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil
penemuan Thomas New Comen tahun 1712.
Penemuan
berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat
transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon,
telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris
melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst.
Untuk sampai
pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat
kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
- Domestic System (kerajinan rumah tangga), ciri -
cirinya adalah:
- pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.
- menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
- hasil produksi dijual kepada pengusaha - Industri Manufaktur
- pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga manusia
- jumlah pekerja sekitar 10 orang
- rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan. - Factory System
- memproduksi barang-barang secara masal
- menggunakan mesin
- tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang
Industrialisasi
berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun
dari India yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik
mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran
mesin-mesin. Selain itu pada peta di bawah ini tampak bertebaran pusat-pusat
industri dan pertambangan di seluruh Inggris.;
Peta
pusat industri dan pertambangan Inggris
E. Revolusi Industri Kedua
Setelah berjalan satu abad, sekitar
tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang
sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua.
Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal :
perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan
dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada
tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap
pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan
industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber
pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri; (3)
perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh; (4)
penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia; (5)
perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan
bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis; dan (7) tersiarnya industrialisasi di
Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.
F. Dampak
– Dampak Revolusi Industri
Dampak
revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
1.
Munculnya industri secara
besar-besaran.
2.
Peningkatan mutu hidup, hidup
menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk
memenuhi kebutuhannya.
3.
Harga barang menjadi murah.
Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang
diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
4.
Meningkatnya urbanisasi ke
kota-kota industri.
5.
Berkembangnya kapitalisme modern.
6.
Golongan kapitalis mendesak
pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.
Dampak
negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah
menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan
kejahatan.
Upaya
untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran
sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang
berikut ini:
1.
Catholic Emancipation Bill (1829)
menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai
negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang
melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga
mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika.
2.
Abolition Bill (1833) berisi
penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3.
Factory Act (1833) yang
menetapkan:
a.
Anak-anak yang berusia 9 tahun
tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh perusahaan dan tambang.
b.
Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9
jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum
wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian?
karena keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6, mereka bekerja di
lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja
lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4.
Poor Law (1834) berisi pendirian
rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi
yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat
atau sakit.
0 Response to "MENALAR REVOLUSI INDUSTRI"
Post a Comment