SEBUAH TINJAUAN GENDER MAHASISWA S1


Studi kritis Gender Di Indonesia)
Oleh: Shohibul Kafi
Indonesian Studi Center (ISC)

Pada awal abad 21 ini banyak fenomena-fenomena yang lahir, baik yang lahir murni dari pemikiran produksi pengetahuan dan untuk kepentingan pengetahuan, maupun yang lahir karena kepentingan kelompok tertentu dan untuk kepentingan kelompok tertentu. Dua faktor diatas memang lumayan memperas keringat dalam upaya menyingkap secara utuh, hal ini terjadi tentunya dikarenakan melejitnya dunia digital atau meledaknya globalisasi diseluruh penjuru dunia, sehingga sedikit banyak mengalami kesusahan untuk membedakan mana yang masuk dalam konten pengetahuan dan mana yang masuk konten kepentingan, dan memang antara kedua hal tersebut mempunyai hubungan yang kental dan sangat kebergantungan di era masa kini. 
Menurut Inayah Rohmaniyah Aktivis Gender asal UIN Sunan Kalijaga. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat telah membawa dunia pada sebuah era yang disebut dengan globalisasi. Era ini ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan fundamen-tal dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Lahirnya knowklge society yang ditandai dengan dominasi otoritas iImu pengetahuan dalam. Kehidupan manusia dan munculnya gioboI vittage yang semakin memper-kecil makna perbedaan jarak, ruang dan waktu, memberikan dampak Yang signifikan terhadap kehidupan manusia, baik positif maupun negatif. Disisi lain, hegemoni ilmu pengetahuan modern memunculkan kritik feminis yang mengoreksi dan menolak kebenaran universal epistemologi positivistik' yang sesungguhnya merupakan konstruksi sosial dan dengan demikian bersifat partikular, sarat dengan bias kultur dan gender.
Melalui pandangan Inayah diatas, catatan ini akan lebih memfokuskan pada gender, gender sampai hari ini masih menjadi tranding topik yang masih hangat. Hal ini juga dikarenakan studi tentang gender belum secara maksimal masuk kedalam lapisan masyarakat. Namun untuk dikalangan masyarakat intelektual, ulama, pemerintah, dan akademik, isu ini sudah sangat santer dan mengalir. Dan tentunya studi tentang gender ini cukup menarik perhatian pemerintahan dan atas hal tersebut menjadi salah satu program pemerintahan dalam suksesi keadilan dan emansipasi baik dalam kekeluargaan maupun struktur jabatan pemerintahan. 
Lalu sebenarnya apa itu gender?, apa tujuan adanya gender di Indonesia? apa urgensi gender bagi prempuan indonesia?, untuk memahami gender secara utuh setidanya dengan empat pertanyaan diatas sedikit banyak memberikan gambaran akan urgensi gender secara eksistensi dan bentuk realisasinya ansih terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat indonesia.
apa itu gender? Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan Sehingga gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Seks/kodrat adalah jenis kelamin yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu tidak dapat ditukar atau diubah. Ketentuan ini berlaku sejak dahulu kala, sekarang dan berlaku selamanya.
Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
Dengan demikian perbedaan gender dan jenis kelamin (seks) adalah Gender dapat berubah, dapat dipertukarkan, tergantung waktu, budaya setempat, bukan merupakan kodrat Tuhan, melainkan buatan manusia. Lain halnya dengan seks, seks tidak dapat berubah, tidak dapat dipertukarkan, berlaku sepanjang masa, berlaku dimana saja, di belahan dunia manapun, dan merupakan kodrat atau ciptaan Tuhan.
apa tujuan adanya gender di Indonesia? Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Terwujudnya kesetaran dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan
Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan.
apa urgensi gender bagi prempuan indonesia? topik urgensi gender bagi kaum prempuan di Indonesia, masih sedikit banyak mempunyai polemik. Tapi apakah penting para kaum prempuan memahami gender, saya kira diantara penting dan tidak penting. Dirasa penting gerakan gender menuntut kesetaraan fungsional dan subordinasi antara laki-laki dan prempuan, gerakan gender juga terkenal dengan gerakan emansipatoris dalam hal Politik, Hukum, maupun sosial-budaya. Dirasa tidak penting, karena masif dan berkembangnya isu gender murni dipropagandakan oleh kalangan intelektual dan media sosial, yang tentunya ketika dianalisis lebih mendalam lapisan masyarakat tidak terlalu respek, akan tetapi mempunyai hak untuk melihat atau mendengarkan malalui surat kabar, media televisi maupun media online, hal ini didorong oleh gerak rutinitas masyarakat di indonesia yang notabene bekerja sesuai dengan pekerjaan masing-masing.
Rupanya fakta telah berkata, bahwa gender masuk di indonesia juga tidak semulus dan manusia berimajinasi, melainkan masuknya gender di indonesia mempunyai tantangan dan hambatan yang cukup kuat, baik dalam kalangan Agama, Aktivis Mahasiswa, Pemerintahan, maupun dikalangan prempuan indonesia. 
Kemudian muncullah sebuah pertanyaan, apakah gender di indonesia sebuah persoalan?, tentunya segala sesuatu yang lahir bukan dari Indonesia adalah persoalan bagi sebuah eksistensi atau sebuah negara, secara aturan tentunya Indonesia mampu melakukan penelaah lebih dalam sebagai suatu upaya menyingkap secara utuh tentang gender, maka munculah sebuah hipotesa layak atau tidak layak dikembangkan di Negara Indonesia. sejauh yang saya amati hal ini sudah direalisasikan secara maksimal oleh satu kaum intelektual yang merantau atau studi keluar negeri dan yang kedua, oleh pihak birokrasi. Tentu selanjutnya pernyataanya, pentingkah Indonesia mempunyai studi gender? Melihat dan menimbang prempuan Indonesia yang mayoritas ada dalam bangku perkuliah lebih banyak menuntut pasca studi adalah perkara pekerjaan, meskipun juga ada yang melanjutkan karirnya baik dalam akademik, politik, pengamat maupun yang lain. Namun apabila diakumulasikan lebih dominan prempuan indonesia pasca studi mencari kerja. 
Selanjutnya,,, silahkan anda renungkan.... putri anda harta anda.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "SEBUAH TINJAUAN GENDER MAHASISWA S1"